Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. (Foto: AFP PHOTO / POOL / HOW HWEE YOUNG)
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad membela langkah pemerintah Malaysia yang mengizinkan Gojek 'mengaspal' di negaranya. Mahathir menjawab banyak kalangan yang mempertanyakan aspek keamanan layanan yang diberikan oleh Gojek.
Sebelumnya Mahathir telah memberi lampu hijau kepada Gojek untuk berekspansi di negeri jiran Malaysia.
"Jika Anda tidak merasa aman, jangan gunakan itu [Gojek]. Anda punya pilihan, kami tidak memaksa siapa pun untuk naik sepeda motor," kata Mahathir dikutip portal berita Malaysia New Straits Times dari KiniTV.
Menurut Mahathir, kehadiran Gojek di Malaysia bakal menguntungkan para pelaku usaha yang bergerak di Usaha Kecil Menengah (UKM).
Pertemuan dengan pendiri sekaligus CEO Gojek, Nadim Makarim pada Rabu (21/8) lalu kata Mahathir menghasilkan kesepakatan bahwa Gojek boleh beroperasi di Malaysia. Namun, pihaknya belum membahas lebih jauh soal aturan.
"Kami ingin memastikan apapun yang kami lakukan bermanfaat bagi rakyat. Sama halnya dengan Gojek," pungkasnya.
Pria berusia 94 tahun itu memaklumi jika ada pertentangan yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat Malaysia terhadap kebijakan baru yang ingin dijajaki pemerintahannya.
Sementara itu, Gojek mengatakan keterbukaan pemerintah Malaysia itu juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pelaku ekonomi mandiri dan membantu SME (small medium enterprise) Malaysia atau usaha kecil menengah (UKM).
Kendati demikian, pendiri perusahaan taksi Big Blue Taxi Shamsubahri menyampaikan keberatan pada proposal yang diajukan Gojek pada pemerintah setempat.
Jika pemerintah menyetujui proposal Gojek, maka Ia tak segan untuk memimpin aksi protes. Ia juga mengatakan kehadiran ojek online mampu mempengaruhi para sopir taksi dan bus yang sudah ada.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190825153822-185-424473/mahathir-soal-gojek-jika-merasa-tak-aman-jangan-gunakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar